Sabtu, 16 April 2011

Perusahaan Jasa VS Perusahaan Dagang


         Kata-kata “Perusahaan Jasa dan Perusahaan Dagang” rasanya tidak pernah lepas dengan kegiatan akutansi, baik secara langsung maupun tidak. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan, dua macam perusahaan tersebut merupakan inti dari adanya pembelajaran ekonomi, terutama akutansi. Kedua perusahaan tersebut sebenarnya tidak beda jauh, akan tetapi mempunyai kegiatan yang berbeda jauh. Dan di sini, saya akan coba menjelaskan sedikit tentang perbedaan perusahaan jasa dan perusahaan dagang.

A.   PERUSAHAAN JASA
Perusahaan jasa merupakan perusahaan yang kegiatan usahanya menyediakan jasa dan menjual jasa, misalnya konsultan, akuntan, servis, perusahaan angkutan, dan lain-lain.
                Untuk memudahkan pencatatan, maka setiap transaksi digolongkan, diringkas, dan dilaporkan. Setiap transaksi harus didukung dengan adanya bukti asli, selanjutnya dari bukti transaksi tersebut dilakukan pencatatan secara kronologis di dalam jurnal (book of original entri). Berdasarkan jurnal tersebut semua data dipindahkan ke buku besar (posting), dari buku besar setelah itu dilakukan penjumlahan debit dan kredit, saldonya kemudian digunakan untuk menyusun neraca saldo (trial balance). Setelah itu, dilakukan koreksi/jurnal penyesuaian (adjustment) yang mana merupakan penyesuaian terhadap rekening yang perlu disesuaikan. Jika diperlukan, dalam menyusun laporan keuangan dibuat neraca lajur/kertas kerja (work sheet), selanjutnya untuk memulai periode akutansi berikutnya, kita memerlukan jurnal pembalik (referencing entries).
                Adapun urutan tata cara menyusun laporan keuangan untuk perusahaan jasa menurut Standar Akutansi Keuangan (IAI 2004), yaitu :
a.       Neraca (balance sheet)
b.      Laporan laba rugi (income statement)
c.       Laporan perubahan modal (statement of changes in owner’s equities)
d.      Laporan arus kas (statement of cash flows)
e.      Penjelasan laporan keuangan (notes of financial statements)
f.        Laporan keuangan lain/informasi lain sebagai pelengkap (supplementary information)
Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan dalam system akutansi (manual), biasanya terlebih dahulu dibuat kertas kerja (work sheet), yang bertujuan sebagai berikut :
a.       Mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan
b.      Memeriksa ketepatan dan ketelitian perhitungan yang dilakukan
c.       Memungkinkan penyusunan data secara sistematis
d.      Mempermudah penyusunan laporan keuangan
Akun-akun yang biasanya kita temui ketika kita mempelajari tentang perusahaan jasa, yaitu :
a.       Aktiva
1.    Aktiva Lancar: kas, surat berharga, piutang usaha, piutang wesel, perlengkapan, biaya dibayar dimuka
2.    Aktiva Tetap : peralatan, bangunan, tanah, kendaraan, dll.
3.    Beban
4.    Prive
b.      Pasiva
1.       Modal
2.       Pendapatan Jasa
3.       Kewajiban Lancar : utang usaha, utang wesel, utang biaya, pendapatan diterima dimuka
4.       Kewajiban Tetap : utang obligasi, utang hipotik

B.      PERUSAHAAN DAGANG
       
        Perusahaan dagang adalah suatu perusahaan yang menjual suatu barang untuk kemudian dijual kembali kepada konsumen tanpa adanya proses pengolahan pada barang tersebut. Di dalam perusahaan dagang, dikenal pula istilah termin (syarat pembayaran) yang mana sebagai berikut :
a.       n/30, artinya pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 30 hari setelah tanggal transaksi jual beli terjadi.
b.      3/10, n/60, artinya apabila pembayaran dilakukan dalam waktu 10 hari sejak tanggal transaksi jual beli, maka akan diberikan potongan harga secara tunai sebesar 30% dan apabila tidak memanfaatkan potongan tersebut, maka pembayaran dilakukan selambat-lambatnya 60 hari sejak tanggal transaksi dan tanpa diskon
c.       EOM (End Of Month), artinya harga netto faktur harus dibayar pada akhir bulan (bulan dimana transaksi tersebut terjadi)

                Akun-akun yang biasanya sering kita temui dalam perusahaan dagang dari segi aktivitas pembelian yaitu :
a.       Pembelian
b.      Ongkos angkut pembelian
c.       Retur pembelian
d.      Potongan pembelian
e.      Persediaan barang dagang
f.        HPP (Harga Pokok Penjualan)
                Akun-akun yang biasanya sering kita temui dalam perusahaan dagang dari segi aktivitas penjualan yaitu :
a.       Penjualan
b.      Retur penjualan
c.       Potongan penjualan

                Selain itu, dalam perusahaan dagang juga dikenal dua metode pencatatan yang mana hanya bisa kita temui dalam perusahaan dagang yaitu :
a.       Pencatatan dengan menggunakan metode fisik
                Metode ini, penentuan besarnya persediaan dilakukan dengan mengadakan penghitungan secara fisik untuk persediaan barang dagang di akhir periode. Dan metode ini sangat cocok untuk digunakan pada perusahaan kecil/perusahaan yang menjual barang dagang dengan harga murah.

b.      Pencatatan dengan menggunakan metode perpetual
                Metode ini melakukan pencatatan secara terus menerus mengikuti perubahan persediaan barang dagang sejak awal hingga akhir periode. Metode ini sangat cocok digunakan oleh perusahaan yang menjual barang dagang bernilai tinggi seperti mobil, TV, dan sepeda motor.

                Dalam perusahaan dagang, juga digunakan jurnal khusus untuk melakukan transaksi yang terjadi. Yang mana sebagai berikut :
a.       Jurnal Penjualan
b.      Jurnal Pembelian
c.       Jurnal Penerimaan Kas
d.      Jurnal Pengeluaran Kas
e.      Jurnal Memorial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar